!!BLOG DISCONTINUED!! Terima kasih telah mengunjungi blog saya, blog ini berdiri pada tahun 2013 dan telah ditutup tahun 2017 karena saya sudah tidak ada niat untuk melanjutkan blog ini :) . Silahkan membaca sisa-sisa post saya yang sudah saya postingkan untuk kalian para pembaca, walaupun mungkin tulisannya kurang bagus mohon dimaklumi hehe...Abaikan postingan-postingan saya yang mengarah ke cerita atau teori konspirasi, karena dahulu itu semua hanyalah hasil copas dari web-web konspirasi diluar sana , ketika itu saya masih sangat awam dan menganggap apapun yang saya baca 100% real . Kunjungi Aio-share.blogspot.com , itu blog hasil kerjasama saya dengan teman-teman saya :) .

Apakah Jupiter itu Planet ataukah Bintang Gagal?


Planet Jupiter yang dipotret Cassini. Kredit : NASA
Jupiter, obyek yang satu ini kita kenal sebagai planet terbesar di Tata Surya. Tapi memang ada banyak yang memberi dugaan dan pertanyaan apakah Jupiter ini sebuah planet atau sebenarnya sebuah bintang atau lebih tepat lagi apakah ia bintang yang gagal atau katai coklat?
Yuk kita lihat apa bedanya Bintang dan Planet. Secara umum bintang dan planet dibedakan dari dua hal :
  1. Ada tidaknya reaksi nuklir yang membakar hidrogen di inti.
    Bintang di dalam intinya terjadi reaksi nuklir yang membakar hidrogen sedangkan di inti planet tidak terjadi reaksi pembakaran hidrogen. Nah jika sebuah obyek langit diharapkan memiliki pembakaran di inti, maka ia harus punya temperatur yang cukup tinggi di inti untuk membakar hidrogen. Untuk memiliki temperatur seperti itu sebuah obyek harus masif dan minimalnya 80 kali massa Jupiter. Obyek yang memiliki massa lebih besar dari 80 kali massa Jupiter sudah pasti dikategorikan sebagai bintang.
  2. Cara pembentukannya.
    Bintang terbentuk saat awan gas dan debu antar bintang yang memiliki kerapatan tinggi yang mengalami keruntuhan akibat gaya gravitasi.  Sedangkan sebuah planet terbentuk dari materi dalam piringan sisa pembentukan bintang. Ketika bintang baru terbentuk dan selesai mengakresi semua massanya, maka ada sisa materi yang kemudian mengelilingi bintang seperti sebuah piringan pipih.  Materi di dalam piringan kemudian berkondensasi disekeliling batuan / inti es. Materi di dekat bintang membentuk planet batuan sedangkan planet yang disusun oleh gas terbentuk jauh dari bintang seperti halnya planet gas raksasa di Tata Surya.
Tapi ada juga obyek yang disebut bintang katai coklat atau bintang yang gagal. Bintang katai coklat ini terlalu kecil dan tidak mampu membakar hidrogen di dalam dirinya sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai bintang. Tapi cara pembentukannya sama dengan terbentuknya bintang sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai planet. Dari massanya, bintang katai coklat jauh lebih kecil dari sebuah bintang tapi jauh lebih besar dari planet Jupiter dan sering dianggap sebagai obyek pertengahan antara planet dan bintang.
Dan kalau sebuah obyek dapat disebut bintang itu massa minimummnya setidaknya 80 kali massa Jupiter untuk bisa membangkitkan pembakaran di inti, maka sebuah katai coklat itu massa minimumnya 13 kali massa Jupiter.
Dari definisi di atas kita bisa menyimpulkan kalau Jupiter merupakan sebuah planet karena ia terbentuk dari materi gas di dalam piringan di sekitar bintang setelah Matahari terbentuk.
Tapi apakah Jupiter masuk golongan bintang gagal atau katai coklat karena ia memancarkan gelombang radio dan memiliki unsur pembentuk utama hidrogen?
Jawabannya Jupiter bukan katai coklat  karena pembentukannya berbeda. Katai coklat  kelahirannya sama seperti bintang dari keruntuhan awan gas dan debu antar bintang. Jupiter tidak demikian. Selain itu massa Jupiter berada di bawah massa minimum untuk sebuah obyek digolongkan sebagai katai coklat.
Jupiter memiliki sumber panas dan memancarkan 1,6 kali energi yang ia terima dari Matahari. Radiasi yang intens dari Jupiter mengungkapkan kalau inti planet gas raksasa tersebut sangat panas dan radiasi dilepaskan untuk pendinginan.   Tapi meskipun sangat panas di inti, tetap saja Jupiter tidak bisa membagkitkan reaksi nuklir untuk membakar hidrogen seperti Matahari. Mengapa?
Jawabannya karena Jupiter tidak cukup masif untuk bisa memiliki tekanan internal dan temperatur yang cukup untuk melakukan pembakaran gas hidrogen di inti.
Untuk bisa membakar hidrogen di intinya, setidaknya Jupiter harus  mengakresi lebih banyak materi sampai 80 kali dari massanya sekarang untuk membangkitkan pembakaran. Karena ketika planet menambah massa, ia akan mengerut akibat tekanan gravitasi dan pengerutan ini akan memanaskan planet sehingga ia dapat membangkitkan pembakaran di inti.
Struktur planet Jupiter. Kredit:wisp.physics.wisc.edu
Tapi meskipun seluruh planet, planet katai, asteroid, komet di Tata Surya menabrak Jupiter dan bergabung pun Jupiter tidak akan memiliki massa yang cukup untuk bisa membangkitkan pembakaran. Perlu diingat 99% massa Tata Surya dimiliki oleh Matahari.
Apakah Jupiter memiliki permukaan padat?
Jupiter merupakan planet gas yang tidak memiliki permukaan padat seperti Bumi. Tapi ia diperkirakan memiliki inti padat berupa inti batuan es sekitar 10-15 kali massa Bumi.  Awan di Jupiter diduga memiliki ketebalan 50 km. Di bawahnya terdapat 21000 km lapisan tebal hidrogen dan helium yang berubah dari gas ke cair seiring dengan bertambahnya kedalaman dan meningkatnya tekanan. Di bawah lapisan hidrogen cair adalah 40000 km lautan cairan hidrogen metalik. Di bawahnya lagi barulah ada inti padat yang ukurannya setengah kali Bumi tapi jauh lebih masif dari Bumi. Suhu di inti diperkirakan 30000 Celsius dan tekanannya sangat tinggi.

Source : Langitselatan.com
Share on Google Plus

About -brywrHESSEHEURR-

Hai semua,, terima kasih telah mengunjungi blog saya . Postingan diatas boleh di COPAS ke blog kamu, dengan catatan untuk tetap menyertakan link nya ya gan..
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Jangan memberi komen dengan perkataan kotor!!
Boleh Sebar Link Asal Tidak Mengandung SARA/PORNOGRAFI!!
Boleh Copas Artikel dengan menyertakan link sumber